BAB 8 PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Prasangka selalu disebut dengan pemikiran yang negatif. Tapi bisa juga dengan pemikiran positif. Tetapi lebih condong ke pemikiran yang negatif. Ciri-ciri orang yang selalu berprasangk masih belum jelas. Akan tetapi, menurut beberapa orang bahwa ciri-ciri orang berprasangka adalah orang yang berintelekgensia tinggi karena sifat orang seperti suka berpikir kritis.
Beberapa orang mempunyai prasangka rasial, sehingga bertindak diskriminatif terhadap orang yang di prasangkainya. Jika sifat berprasangka dan diskriminatif terhadap orang yang prasangkainya maka akan muncul pertentangan-pertentangan sosial.
B.    Rumusan Masalah
1.     Apa perbedaan dari kepentingan?
2.     Apa yang dimaksud dengan diskriminatif dan ethosentris?
3.     Apa saja pertentangan dan ketegangan dalam masyarakat?
4.     Apa saja golongan-golongan yang berbeda dan integrasi sosial?
5.     Apa yang dimaksud dengan integrasi nasional

C.    Tujuan Masalah
1.     Untuk mengetahui perbedaan dari kepentingan
2.     Mengetahui pengertian dari diskriminatif dan ethosentris
3.     Untuk mengetahui pertentang dan ketegangan yang ada pada masyarakat
4.     Untuk mengetahui pengertian dari integrasi nasional

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Diskriminatif

Menurut PBB, diskriminasi termasuk perilaku, berdasarkan perbedaan dalam kategorisasi yang dibuat oleh alam atau masyarakat, yang tidak ada hubungannya dengan kemampuan individu atau jasanya.

B.    Pertentangan Sosial

Menurut Lewis A. Coser, pertentangan sosial adalah sebuah perjuangan mengenai nilai-nilai atau tuntutan atas status, kekuasaan, bermaksud untuk menetralkan, mencederai, atau melenyapkan lawan.
C.    Integrasi Sosial

Menurut Soerjono Soekanto, integrasi sosial sebuah proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi gol melawan lawan yang disertai dengan ancaman dan / atau kekerasan.

D.    Ethosentris

Menurut Matsumoto, etnosentris adalah kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui sudut pandang budaya sendiri.
BAB III
ANALISA

A.    Perbedaan Kepentingan
Perbedaan kepentingan adalah dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Karena individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis yang berarti memiliki aspek-aspek pribadi yang berbeda. Maka timbul perbedaan kepentingan. Macam-macam perbedaan kepentingan ada beberapa yaitu sebagai berikut :
1.     kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang
2.     kepentingan individu untuk memperoleh harga diri
3.     kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama
4.     kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi
5.     kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain
6.     kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan di dalam kelompoknya
7.     kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri
8.     kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri
B.    Diskriminasi dan Ethosentris

Diskriminasi termasuk perilaku, berdasarkan perbedaan dalam kategorisasi yang dibuat oleh alam atau masyarakat, yang tidak ada hubungannya dengan kemampuan individu atau jasanya.
Dan ethosentris adalah suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri. Ethosentris merupakan gejala sosial yang universal, dan sikap demikian biasanya dilakukan secara tidak sadar.
C.    Pertentangan dan Ketegangan dalam Masyarakat

Ada beberapa macam yang merupakan dasar pertentangan dan ketegangan dalam masyarakat sebagai berikut :
1.     Terdapat dua atau lebih individu yang terlibat dalam pertentangan dan ketegangan dalam masyarakat (konfilk)
2.     Individu-individu memiliki pemikiran, dan tujuan yang berbeda
3.     Terdapat interaksi pada individu-individu yang terlibat

Walaupun begitu ada pemecahan-pemecahan pertentangan dan ketegangan dalam masyarakat yaitu sebagai berikut :
1.     Eliminasi, yaitu mengalah atau pengunduran diri dari salah satu pihak yang terlibat
2.     Subjugation dan Domination, yaitu pihak yang mempunya kekuasaan yang besar untuk memaksa suatu pihak untuk mengundukan diri atau mengalah
3.     Majority Rule, yaitu untuk menentukan siapa yang benar ataupun salah melalui voting
4.     Minority Consent, yaitu kelompok mayoritas yang menang, tapi kelompok minoritas yang kalah menerima keputusan serta untuk melakukan kegiatan bersama
5.     Compromise, yaitu sebuah semua sub kelompok yang terlibat dalam pertentangan berusaha mencari jalan tengah
6.     Integration, yaitu pendapat-pendapat yang bertentangan berdiskusi sampai kelompok mendapatkan keputusan yang memuaskan

D.    Golongan-Golongan yang Berbeda dan Integrasi Sosial

Golongan-golongan masyarakat di Indonesia memiliki beragam aspek-aspek yang terdiri dari :
1.     Suku bangsa dan budaya
2.     Agama
3.     Bahasa
4.     Nasional Indonesia

Integrasi sosial merupakan unsur-unsur penyesuaian yang berbeda-beda menjadi satu kesatuan.unsur tersebut meliputi suku, budaya, agama, bahasa, dan norma. Adapun yang menjadi penghambat integrasi adalah sebagai berikut :
1.     Tuntutan Penguasaan
2.     Sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan
3.     Prasangka dapat menyebabkan penghambat integrasi

E.     Integrasi Nasional

Integrasi nasional adalah usaha dan proses perbedaan pada setiap negara yang menimbulkan sifat kesatuan.

F.     Daya Upaya untuk Mengurangi /Menghilangkan Prasangka dan Diskriminasi

Ada upaya untuk mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminasi yaitu sebagai berikut :
1.     Perbaikan kondisi sosial ekonomi, memperbaiki kondisi sosial ekonomi salah satunya bisa dapat dilakukan dengan pemertaan pembangunan dan usaha bagi warga yang masih kesusahan dalam ekonomi akan mengurangi kondisi kesusahan dalam ekonomi
2.     Perluas kesempatan belajar,  adanya usaha-usaha pemerintah dalam perluasan kesempatan dalam belajar paling tidak untuk mengurangi dan menghilangkan prasangka, terutama pendidik tinggi yang hanya dapat dinikmati oleh kalangan masyarakat menengah dan atas. Karena dalam mencapai pendidikan yang tinggi diperlukan otak dan modal yang tinggi. Untuk yang memiliki prestasi yang bagus dan konsisten sangatlah beruntung, karena dengan adanya prestasi yang tinggi akan mendapatkan beasiswa untuk pendidikan yang tinggi lagi. Dengan memberikan kesempatan luas untuk belajar untuk sampai pendidikan yang tinggi dapat mengurangi prasangka negatif.
3.     Sikap terbuka dan sikap lapang, karena jika sudah saling percaya, saling menghargai, menghormati pendapat orang lain, dan menjauhkan diri dari bersifat berprasangka negatif. Makan akan muncul sikap terbuka, sikap lapang, menerima kritikan, dan bisa menghormati pendapat orang yang berbeda.

Refrensi :









Tidak ada komentar:

Posting Komentar